Masyarakat akan terbagi menjadi 2, yaitu pro vs kontra. Bagi yang bersuara PRO akan bilang "Biar aja, dia kan udah nyumbang dana ke mesjid, bangun MCK lagi" Inilah kalo kata ustad namanya "Islam sarungan" yang bisa disogok ama duit.
Terus ada juga yang mempunyai pendapat KONTRA "Ternyata dana itu dari hasil yang haram. Haram tetap haram. Demi kenyamanan bersama, Mulai hari ini kita tidak boleh menerima sumbangan itu dan memberikan waktu 2 bulan agar yang bersangkutan pindah dari perkampungan ini" Ini adalah orang pemikir yang memiirkan efek jangka pendek dan juga jangka jangka panjang atas suatu permasalahan. Orang inilah yang selalu dibenci.
Contoh lain: Kasus PRT yang disiksa dan dibunuh sama majikanya. Dia (majikan) selalu menyumbangkan hartanya dan dikenal dermawan. seterusnya..., cari aja di berita.
So, manusia mempunyai sisi positif dan negatif . Namun, sisi positif manusia tidak bisa semua diterima, tergantung atas dasar apa dia berbuat baik dan tergantung siapa yang menilainya.
Contoh "siapa yang menilainya": Diceritakan bapak presiden akan meng-ilegalkan/mengharamkan miras..., lalu kebijakan tersebut seseorang mewawancarai koresponden sebanyak 10 orang muslim dan mendapatkan respons yang berbeda.
1. "Kami sangat setuju, miras sangat berbahaya bagi otak pemuda kita".
-Sudah ketebak, pasti koresponden tersebut merupakan orang berilmu, terpelajar dan setidaknya mengerti ajaran islam.
2. "Apa apaan ini? miras kok diharamkan. semua diharamkan. miras kan masuk cukai juga"
-kalo pernyataan koresponden seperti ini kemungkinan mereka berasal dari dewan korupsi, dewan tukang mabuk, anak2 pemabuk dlsb
SO? Just Write