Pertemuan singkat..., aku belum menyapa karena tidak ingin menyapa. Siapa dia?
Ia pergi lalu menghilang..., tepat sebelum tirai senja menutupi langit. Ia pergi mungkin mencari mentari, karenanya ia pergi kearah matahari kan terbit. Sedang kudisini menunggu diarah mentari akan terbenam.

Hingga saat ini ku tak pernah melihatnya lagi, aku tak tahu apakah ia telah menemukan mentari itu atau ia tetap menunggu kedatangannya?

Ia menghilang sudah lama, namun baru ku tahu ia meninggalkan jejak. Jejak langkah yang ia ukir diatas tanah, sehingga dalam pikiran kecilku aku ingin mengikuti jejak itu lalu menemukan dirinya. Tapi haruskah?

Jejak langkahnya itu kian hari kian terlihat, tak bisa hilang meski hujan menghapusnya. Seperti bibit bunga diatas tanah, meski terhujani namun hujan itu malah membuat bunga itu tumbuh dan tumbuh lalu bermekaran.

Aku tak berharap bunga itu layu, Aku berharap suatu saat nanti ia datang lalu menyirami bunga itu dengan penuh cinta dan membuatnya tetap mekar dan terlihat indah. Bukankah jika ia berniat menanam bunga, ia harap bunga itu mekar kan?