
Selamat sore diselimuti hujan..., Seperti yang kita ketahui manusia adalah mahluk yang berakal, setidaknya begitu. Dengan akalnya, manusia bisa melakukan suatu aktifitas yang berhubungan dengan akalnya. Salah satunya adalah berfikir. Ya, berfikir. Dengan berfikir manusia bisa mengontrol emosinya dan membedakan suatu hal yang bersifat benar maupun salah.
Namun faktanya setiap manusia adalah keegoisan. ya, manusia adalah mahluk yang egois. Itu karena selain manusia dikontrol oleh akalnya, manusia juga dikontrol/dikendalikan oleh Hawa Nafsu ataupun emosi. Hawa nafsu adalah suatu sistem kendali manusia yang paling utama selain akalnya. Bahkan hawa nafsu bisa mengalahkan akal yang mana akal adalah suatu sistem pada manusia yang digunakan untuk berfikir. Itulah yang menyebabkan manusia egois. Mereka memilih Nafsunya yang mengontrol dirinya, bukan akalnya.
Penyebabnya, manusia selalu merasa benar walaupun ia salah, dan yang lainya ia anggap salah, walaupun yang lainya itu benar. Itu karena manusia didorong oleh kontrol emosi. Akhirnya saat orang lain memberikan pendapatnya, ia menutup telinganya dan tetap menyuarakan pendapat yang ia anggap benar. Ia tidak mau menerima masukan dari orang lain.
Jadi meski yang benar berbicara, ia tetap tidak bisa menerimanya karena ia tak mampu berfikir. Meskipun manusia sedang benar, ia tetap saja salah. Karena manusia adalah keegoisan. Nafsu yang mengontrol dirinya membuat apa yang ia lakukan adalah kesalahan, itu karena kebenaran yang ia punya digunakan untuk mencari kesalahan orang lain. Manusia selalu mencari kesalahan orang lain, itu bukan karena ia benar. Namun karena ia sedang berada dalam kesalahan dan berusaha untuk menutupi kesalahanya dengan mencari-cari kesalahan orang lain, supaya kesalahanya tertutupi oleh kebenaranya.
Jadi meski yang benar berbicara, ia tetap tidak bisa menerimanya karena ia tak mampu berfikir. Meskipun manusia sedang benar, ia tetap saja salah. Karena manusia adalah keegoisan. Nafsu yang mengontrol dirinya membuat apa yang ia lakukan adalah kesalahan, itu karena kebenaran yang ia punya digunakan untuk mencari kesalahan orang lain. Manusia selalu mencari kesalahan orang lain, itu bukan karena ia benar. Namun karena ia sedang berada dalam kesalahan dan berusaha untuk menutupi kesalahanya dengan mencari-cari kesalahan orang lain, supaya kesalahanya tertutupi oleh kebenaranya.
Artikel asli ditulis beberapa tahun yang lalu pada blog erid7. Namun karena terhapus blognya, ditulis ulang pada blog ini.
Bebas berkomentar asal santun dan tidak kasar. Komentar yang mengandung konten por*o dan ju*i akan dihapus. Jangan lupa juga centang kotak "notify me" supaya ada notification jika komentarnya sudah dibalas. Terimakasih :)